Teman – teman disini apakah sudah paham tentang Laporan perubahan modal? Laporan perubahan modal atau ekuitas adalah salah satu bagian dari laporan keuangan yang ada dalam suatu perusahaan. Tujuan adanya pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan informasi terbaru mengenai perubahan modal yang ada dalam perusahaan.
Tidak hanya itu, laporan yang juga sering disebut sebagai laporan keuangan mini ini juga dibutuhkan dalam hal pelaporan pajak. Dalam artikel ini kita akan coba membahas tentang apa itu laporan perubahan modal. Simak artikel ini ya!
Pengertian Laporan Perubahan Modal
Mengacu penjelasan dari Wikipedia, laporan perubahan modal atau laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang berisi informasi mengenai perubahan modal akibat penambahan dan pengurangan laba atau rugi dan transaksi keuangan pemilik modal. Perubahan modal di dalam laporan keuangan ekuitas diperoleh dari selisih antara penambahan jumlah modal awal dan laba atau rugi, dengan jumlah penarikan modal.
Sedangkan menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laporan perubahan modal adalah suatu laporan mengenai perubahan modal suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu sehingga laporan ini dikeluarkan untuk menjelaskan adanya peningkatan atau penurunan aktiva bersih dan kekayaan selama periode yang ditentukan perusahaan, misalnya dalam periode bulan atau tahun.
Jadi jika disimpulkan, laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang berisi informasi mengenai penambahan dan pengurangan ekuitas perusahaan dalam periode tertentu, beserta penyebab terjadinya perubahannya.
Baca Juga : Biaya Konversi Adalah: Pengertian, Faktor, Serta Contohnya
Komponen dalam Laporan Perubahan Ekuitas
Ada beberapa komponen penting dalam menyusun laporan perubahan ekuitas, yaitu modal awal, pengaruh dari kebijakan akuntansi, pengaruh koreksi kesalahan periode sebelumnya, saldo yang disajikan lagi, perubahan dari modal saham, dividen, laba rugi pada periode terkait, perubahan dalam cadangan revaluasi, keuntungan dan kerugian lain, serta saldo akhir.
1. Modal Awal
Modal awal adalah saldo akhir dari laporan keuangan periode sebelumnya. Modal awal tidak disesuaikan karena koreksi kesalahan pada periode yang sebelumnya serta diperbaiki pada periode berjalan.
2. Pengaruh dari Perubahan Kebijakan Akuntansi
Penyesuaian diperlukan pada cadangan pemegang saham di awal periode laporan komparatif untuk menyajikan ekuitas awal ke jumlah yang ditentukan pada kebijakan akuntansi baru.
3. Pengaruh Koreksi Kesalahan Periode Sebelumnya
Efek koreksi kesalahan periode sebelumnya harus disajikan secara terpisah sebagai bentuk penyesuaian.
4. Saldo yang Disajikan Kembali
Ekuitas yang dapat diberikan kepada pemegang saham pada awal periode komparatif setelah penyesuaian karena adanya perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan periode sebelumnya.
5. Perubahan dari Modal Saham
Dalam periode terkait, modal saham perlu ditambahkan di dalam laporan perubahan ekuitas. Penukaran saham perlu dikurangi dalam laporan. Efek penerbitan serta pelunasan saham perlu disajikan terpisah sebagai cadangan modal saham serta cadangan premi saham.
6. Dividen
Pembayaran dividen perlu dikurangkan dari ekuitas pemegang saham. Ini karena dividen adalah distribusi kekayaan yang dapat diatribusi pada tiap-tiap pemegang saham.
7. Laba Rugi Pada Periode Terkait
Laba dan rugi yang diatribusi pada pemegang saham selama periode yang tercantum dalam laporan laba rugi.
8. Perubahan dalam Cadangan Revaluasi
Perubahan dalam cadangan revaluasi perlu disajikan dalam laporan selama hal ini diakui di luar laporan laba rugi. Sebab, pembalikan rugi penurunan nilai sebelumnya tidak disajikan terpisah pada laporan perubahan ekuitas karena sudah dimasukkan pada laba rugi periode terkait.
9. Keuntungan dan Kerugian Lain
Keuntungan dan kerugian lain yang tidak diakui pada laporan laba rugi, dapat disajikan dalam laporan perubahan modal laiknya keuntungan serta kerugian aktuarial akibat penerapan nilai tukar, pajak biaya masuk, dan sebagainya.
10. Saldo Akhir
Saldo cadangan ekuitas dari pemegang saham di akhir periode pelaporan seperti yang terlihat pada laporan posisi keuangan.
Baca Juga : Tukar Faktur Adalah : Pengertian dan Penjelasannya
Contoh Laporan Perubahan Modal
Bagaimana cara membuat laporan perubahan modal?
Umumnya, perusahaan perlu membuat laporan laba rugi pada periode yang ditentukan untuk mendapatkan besaran laba bersih setelah pajak. Cara penghitungannya dapat ditemukan di artikel ini.
Setelah mendapatkan laba bersih setelah pajak, baru perusahaan dapat membuat laporan perubahan ekuitas.
Contoh Soal:
PT Simpang Kanan memiliki modal awal sebesar Rp200.000.000 yang ditanam pada awal tahun 2021. Sepanjang tahun tersebut, terjadi penarikan modal (prive) senilai Rp30.000.000. Diketahui laba bersih setelah pajak PT Simpang Siur pada akhir tahun 2021 adalah sebesar Rp20.000.000.
Berikut ini adalah contoh laporan perubahan modal sederhana.
Modal | Rp200,000,000 |
Laba Bersih Setelah Pajak | Rp20,000,000 |
Rp180,000,000 | |
Prive | Rp30,000,000 |
Modal Akhir | Rp150,000,000 |
Berdasarkan laporan tersebut, saldo akhir PT Simpang Kanan adalah sebesar Rp150.000.000