Dalam mengelola bisnis, pemantauan keuangan adalah salah satu hal yang sangat penting. Laporan keuangan merupakan alat yang digunakan untuk melacak arus kas, pendapatan, dan pengeluaran sebuah perusahaan. Berikut ini adalah contoh laporan keuangan sederhana untuk sebuah bisnis dagang.
Contoh Laporan Keuangan Sederhana Dagang
1. Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa. Dalam laporan keuangan, pendapatan biasanya terbagi menjadi beberapa kategori. Misalnya:
- Penjualan Produk A: Rp 10.000.000
- Penjualan Produk B: Rp 8.000.000
- Total Pendapatan: Rp 18.000.000
2. Biaya Pokok Penjualan (COGS)
Biaya Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold/COGS) adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau mendapatkan barang yang dijual. Contohnya:
- Bahan Baku: Rp 4.000.000
- Tenaga Kerja Produksi: Rp 2.000.000
- Total COGS: Rp 6.000.000
3. Laba Kotor
Laba Kotor adalah selisih antara pendapatan dan biaya pokok penjualan:
- Pendapatan: Rp 18.000.000
- COGS: Rp 6.000.000
- Laba Kotor: Rp 12.000.000
4. Biaya Operasional
Biaya Operasional adalah biaya-biaya yang terkait dengan menjalankan bisnis, seperti biaya sewa, gaji karyawan non-produksi, dan utilitas:
- Biaya Sewa: Rp 2.000.000
- Gaji Karyawan Non-produksi: Rp 3.000.000
- Biaya Utilitas: Rp 1.000.000
- Total Biaya Operasional: Rp 6.000.000
5. Laba Bersih
Laba Bersih adalah selisih antara laba kotor dan biaya operasional:
- Laba Kotor: Rp 12.000.000
- Biaya Operasional: Rp 6.000.000
- Laba Bersih: Rp 6.000.000
6. Neraca
Selain laporan laba rugi, neraca juga penting untuk melihat posisi keuangan keseluruhan perusahaan. Berikut adalah contoh neraca sederhana:
- Aset
- Kas: Rp 3.000.000
- Piutang: Rp 5.000.000
- Persediaan: Rp 4.000.000
- Total Aset: Rp 12.000.000
- Kewajiban dan Ekuitas
- Hutang Usaha: Rp 2.000.000
- Hutang Bank: Rp 3.000.000
- Ekuitas Pemilik: Rp 7.000.000
- Total Kewajiban dan Ekuitas: Rp 12.000.000
Baca Juga : Berikut Penjelasan Tentang Biaya Tetap Adalah
Dengan menggunakan laporan keuangan ini, pemilik bisnis dapat melacak kinerja keuangan mereka dari waktu ke waktu, mengidentifikasi area-area yang perlu perbaikan, dan membuat keputusan yang lebih baik untuk pertumbuhan bisnis mereka. Semakin teratur dan akurat laporan keuangan, semakin baik pemilik bisnis dapat mengelola keuangannya dan merencanakan masa depan bisnisnya.