Cara mencari aktiva lancar – Aktiva lancar adalah bagian dari neraca keuangan yang mencakup aset perusahaan yang dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai dalam jangka waktu satu tahun atau siklus operasional normal.
Pengertian Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah salah satu indikator utama kesehatan keuangan perusahaan, karena mencerminkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan membiayai operasionalnya.
Cara mencari aktiva lancar dengan baik adalah penting bagi perusahaan dan keberlanjutan bisnisnya.
Berikut adalah beberapa cara untuk mencari dan mengoptimalkan aktiva lancar dalam perusahaan:
Baca Juga : Neraca Keuangan Sederhana : Pengertian dan Penjelasannya
1. Identifikasi Aktiva Lancar
Pertama-tama, identifikasi semua jenis aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Aktiva lancar dapat mencakup kas, rekening bank, piutang dari pelanggan, persediaan, dan investasi jangka pendek lainnya. Pastikan untuk menyusun daftar lengkap semua aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.
2. Evaluasi Persediaan
Periksa persediaan perusahaan dan pastikan bahwa jumlahnya sesuai dengan kebutuhan operasional. Persediaan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan likuiditas rendah dan biaya penyimpanan yang tinggi.
Di sisi lain, persediaan yang terlalu rendah dapat menghambat operasional perusahaan. Evaluasi secara teratur persediaan dan pastikan perusahaan memiliki kebijakan manajemen persediaan yang efisien.
3. Atur Penerimaan Piutang
Pastikan perusahaan memiliki kebijakan yang ketat untuk penerimaan piutang dari pelanggan. Piutang yang tidak tertagih dapat menyebabkan likuiditas rendah dan berdampak pada arus kas perusahaan. Proses verifikasi kredit, pemantauan pembayaran, dan tindakan penagihan yang efektif sangat penting dalam mengelola piutang secara efisien.
4. Optimalisasi Kas
Pantau dan kelola kas dengan cermat. Pastikan bahwa kas yang dikelola di rekening bank memberikan tingkat pengembalian yang memadai, mengingat inflasi dan risiko investasi.
Hindari menyimpan terlalu banyak kas di rekening non-bunga atau memiliki terlalu banyak kas tunai yang tidak produktif.
5. Investasi yang Cermat
Perusahaan dapat mencari investasi jangka pendek yang aman dan likuid untuk mengoptimalkan pengembalian atas surplus kas.
Namun, pastikan untuk melakukan riset dan memahami dengan baik instrumen investasi yang dipilih agar risiko dapat diminimalkan.
6. Perencanaan Arus Kas
Rencanakan arus kas dengan cermat dan jangka panjang. Buat proyeksi arus kas yang mempertimbangkan penerimaan dan pengeluaran perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Hal ini dapat membantu dalam mengidentifikasi potensi masalah likuiditas di masa depan dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengatasinya.
7. Pengurangan Hutang Lancar
Lakukan upaya untuk mengurangi hutang lancar perusahaan. Dalam jangka pendek, upayakan untuk membayar hutang tepat waktu dan hindari menunda-nunda pembayaran. Ini akan membantu dalam mempertahankan reputasi baik dengan pemasok dan memastikan kelancaran pasokan.
8. Evaluasi dan Tinjau Secara Berkala
Terakhir, lakukan evaluasi secara berkala terhadap aktiva lancar dan strategi keuangan perusahaan secara keseluruhan. Tinjau kembali kebijakan dan praktik perusahaan untuk memastikan bahwa aktiva lancar dioptimalkan dan risiko likuiditas diminimalkan.
Mencari aktiva lancar dan mengelola keuangan perusahaan dengan efektif adalah kunci untuk kesuksesan jangka panjang.
Memahami aliran kas perusahaan, meminimalkan risiko, dan mengoptimalkan penggunaan aktiva lancar akan membantu perusahaan untuk tetap stabil dan bertumbuh dalam lingkungan bisnis yang kompetitif.