Konsultan Accurate

logo konsultan accurate

Login

April 23, 2024

5 Kesalahan Membuat Laporan Keuangan Yang Harus Dihindari

kesalahan membuat laporan keuangan

Kesalahan membuat laporan keuangan Menyusun sebuah laporan keuangan haruslah penuh dengan kehati – hatian. Namun kadang kala, kita sudah berhati – hatipun masih menemukan beberapa kesalahan. Bisa jadi karena human error atau memang ada komponen yang terlewat dalam melakukan penyusunan laporan keuangan.

Hal yang bisa kita hindari adalah dari kesalahan menyusun laporan keuangan adalah dengan melakukan ketelitian dan selalu belajar dari pengalaman. Untuk membantu teman – teman semua, berikut kami coba berikan 6 hal kesalahan yang harus dihindari saat menyusun laporan keuangan.

Baca Juga : Tips dan Trik Cepat Merapikan Transaksi Keuangan UMKM

6 Kesalahan Menyusunan Laporan Keuangan

 

1. Kesalahan Pencatatan

Kesalahan yang paling sering terjadi dalam menyusun laporan keuangan adalah keliru dalam melakukan pencatatan.

Contohnya dalam penulisan transaksi 9.000.000 malah yang tercatat adalah 17.000.000 hal ini penyebabnya bisa sangat beragam, yang paling sering terjadi adalah karena human error. Bisa jadi karena kurang teliti dan juga faktor kelelahan. Hal ini bisa terjadi karena pencatatan sebuah transaksi masih dilakukan secara manual.

2. Tidak Menuliskan Perhitungan Pajak

Pajak adalah komponen penting dalam perusahaan. Tapi kenyataannya adalah banyak perusahaan yang tidak mengetahui tentang cara perhitungannya. Akibatnya adalah perhitungan pajak dalam laporan keuangan salah atau lebih parah lagi justru malah tidak dicantumkan.

Sumber Daya Manusia atau SDM yang melakukan ini haruslah seseorang yang paham tentang perpajakan.

3. Tidak Teliti dalam Menghitung HPP

Harga pokok penjualan atau HPP adalah hal yang berpengaruh pada 3 faktor yaitu, persediaan, pembelian, dan pengembalian (retur) barang.

Kesalahan yang sering terjadi saat perhitungan HPP adalah tidak menghitung retur atau lupa menyertakan pembelian bersih, hasilnya adalah HPP yang tercantum tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya.

4. Kesalahan Menghitung Persediaan

Kesalahan perusahaan dagang yang sudah besar sering keliru disini. Hal ini bisa mengakibatkan dampak pada kondisi di lapangan. Bisa jadi data pada laporan persediaan memuat jumlah tertentu, padahal kenyataannya dilapangan tidak seperti itu.

Hasilnya sebuah laporan tidak lagi akurat.

5. Tidak Menyimpan Bukti Transaksi

Bukti transaksi tidak sering disimpan oleh sebuah perusahaan. Hal ini bisa terjadi karena bukti hilang atau terbuang. Maka yang terjadi adalah laporan keuangan menjadi tidak valid.

Perlu sebuah sistem yang dapat otomatis dalam menyimpan bukti transaksi.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Scroll to Top